bagian-bagian dari jantung

Ajal seseorang memang hanya Tuhan yang mengetahuinya. Tapi jika kita tidak bisa menjaga kesehatan tubuh, maka akan semakin besar kemungkinan ajal itu bisa cepat menjemput kita. Dua kalimat pembuka tadi bukannya bermaksud menakuti-nakuti  para pembaca, tapi itulah kebenaran  yang tidak bisa kita semua hindarkan sebagai manusia.

Mungkin kamu ada yang belum atau sudah mengetahui bahwa manusia itu bisa hidup sehat karena adanya rangkaian lima sistem organ tubuh kita yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi, yaitu sistem pernafasan, sistem jantung dan pembuluh darah, sistem pencernaan, sistem syaraf, dan sistem kekebalan tubuh. Jika ada salah satu sistem organ bermasalah, maka akan mengganggu sistem organ lainnya sehingga akan menimbulkan keluhan pada tubuh kita.

Di antara kelima organ tersebut, jantung berperan sebagai parameter apakah kehidupan ini masih bisa berlangsung atau tidak, karena seseorang bisa dinyatakan masih hidup atau sudah mati dengan cara diperiksa denyut nadi atau detak jantungnya.

Jika pernafasan seseorang sudah berhenti tapi detak jantung masih berbunyi, maka seseorang itu masih punya harapan untuk hidup. Cara pertolongannya adalah dengan mengupayakan pernafasan buatan, pemberian oksigen, atau melubangi bagian leher depan untuk saluran pernafasan (disebut juga intubasi trachea).

Tapi jika jantung seseorang berhenti berdetak sehingga pernafasannya ikut berhenti, maka tamatlah kehidupannya. Pada situasi ini pertolongan yang bisa diupayakan untuk membuat jantung dapat berdenyut lagi adalah dengan menginjeksi obat-obatan yang dapat menimbulkan kontraksi otot jantung, menyetrum bagian dada, pijat jantung, dan sebagainya. Jika semua upaya tersebut gagal membuat jantung bisa berdenyut kembali, maka seseorang tersebut dinyatakan resmi meninggal dunia.

Jantung itu rentan jenderal!

Jantung tersusun dari jaringan otot yang sangat kuat dan elastis. Tapi karena kerjanya yang tidak pernah berhenti, jantung pun bisa lelah dan rentan terhadap penyakit, apalagi ditambah dengan gaya hidup tidak sehat yang semakin menyiksanya.

Kelainan dan gangguan yang dapat terjadi pada jantung yang umum dapat terjadi diantaranya adalah gangguan pada pembuluh darah koroner, penyakit pada katup jantung, penyakit pembuluh darah yang menyebabkan gangguan di jantung, hiperlipidemia, dan demam rematik.

Mencegah itu jauh lebih baik daripada mengobati

Saat ini masih banyak dari kita kurang menyadari pentingnya organ jantung ini. Tanpa lelah, jantung setiap detik memompakan darah yang bertugas membawa oksigen dan nutrisi pada semua sel-sel dalam seluruh tubuh kita. Luar biasa bukan?

Yang harus pertama-tama kita lakukan adalah pencegahan dengan mengontrol faktor risikonya, bukan perawatannya. Akibat penyakit jantung yang mematikan dan membuat cacat itu sungguh nyata sehingga jangan sampai kita menderita penyakit tersebut.

Bagi kamu yang mempunyai faktor resiko tinggi sebaiknya harus lebih waspada. Faktor-faktor resiko yang utama antara lain adalah hipertensi, merokok, kolesterol tinggi, diabetes melitus, dan riwayat keluarga sakit hipertensi/ jantung.

Berikut ini adalah langkah-langkah sederhana yang cukup mudah dan hemat untuk dilakukan oleh siapa saja:

  1. Makanlah makanan yang berkualitas dengan jumlah secukupnya. Jangan berlebihan dan jangan terlalu sedikit. Perbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan berserat untuk mengimbangi makanan berlemak yang anda konsumsi.
  2. Berolahraga secara teratur dan cukup, sesuai dengan kondisi masing-masing individu. Bagi penderita jantung, jangan berolahraga berlebihan. Jika berlebihan, otot jantung terpicu untuk berdenyut lebih kuat dan cepat. Ini justru memperparah penyakit jantung yang diidapnya.
  3. Terus mensyukuri apapun anugrah Tuhan yang diberikan pada kita. Hal ini akan membantu kita selalu berpikiran positif sehingga berdampak pada aspek emosional kita. Jika emosi kita tenang, detak jantung kita tetap stabil.
  4. Lengkapi dengan suplemen kesehatan yang bernutrisi lengkap dan aman.